Jakarta, infodkj.com | Selasa, 8 Oktober 2024.
Jeroan atau organ dalam hewan seperti hati, ginjal, usus, dan paru-paru, sering menjadi pilihan makanan lezat bagi sebagian orang. Meskipun jeroan mengandung nutrisi seperti protein, vitamin B12, dan zat besi, ada beberapa bahaya yang perlu diwaspadai jika mengonsumsi jeroan secara berlebihan.
1. Kandungan Kolesterol Tinggi Jeroan, terutama hati dan otak, mengandung kolesterol dalam jumlah yang sangat tinggi. Mengonsumsi makanan tinggi kolesterol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Kolesterol yang menumpuk di dinding pembuluh darah dapat menyebabkan penyumbatan, yang akhirnya memicu serangan jantung atau stroke.
2. Risiko Asam Urat Jeroan mengandung purin yang tinggi, zat yang dapat diubah menjadi asam urat dalam tubuh. Konsumsi jeroan yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah, yang berpotensi memicu serangan gout atau penyakit asam urat. Gejala asam urat meliputi nyeri sendi yang parah, terutama di jempol kaki.
3. Tinggi Lemak Jenuh Lemak jenuh dalam jeroan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Konsumsi lemak jenuh yang berlebihan berkaitan erat dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner.
4. Kontaminasi Toksin Organ seperti hati dan ginjal bertugas menyaring racun dalam tubuh hewan. Meskipun racun biasanya dihilangkan, ada kemungkinan residu toksin tetap ada dalam organ tersebut. Jika dikonsumsi, toksin ini dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama jika organ hewan yang dikonsumsi berasal dari hewan yang kurang sehat.
5. Kandungan Zat Besi Berlebih Hati hewan kaya akan zat besi, yang bermanfaat bagi mereka yang menderita anemia. Namun, konsumsi jeroan yang berlebihan dapat menyebabkan kelebihan zat besi, yang dikenal sebagai hemokromatosis. Hemokromatosis dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti hati, jantung, dan pankreas.
6. Mengandung Zat Berbahaya Pada beberapa kasus, jeroan bisa mengandung zat berbahaya seperti hormon atau antibiotik yang digunakan dalam peternakan. Penggunaan bahan-bahan tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia, termasuk risiko gangguan hormon dan resistensi antibiotik.
Kesimpulan
Konsumsi jeroan sebaiknya dilakukan dengan bijak dan dalam jumlah yang terbatas. Meskipun jeroan mengandung nutrisi penting, potensi bahaya seperti kolesterol tinggi, risiko asam urat, dan kontaminasi toksin membuatnya kurang ideal untuk dikonsumsi secara rutin. Untuk menjaga kesehatan, disarankan untuk memilih sumber protein lain yang lebih sehat dan seimbang.
***