Jakarta, infodkj.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memberikan perhatian khusus pada kasus Supriyani, seorang guru honorer di SDN 4 Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, yang viral di media sosial setelah mengalami penahanan. Dalam upaya mendukung karier Supriyani, Kemendikdasmen memberikan bantuan afirmasi agar ia dapat lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan mengajar secara lebih baik.
Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa afirmasi tersebut berupa peluang khusus bagi Supriyani untuk lulus seleksi PPPK. Ia berharap bantuan ini menjadi langkah awal bagi Supriyani untuk mengabdi dengan kondisi yang lebih stabil.
“Mudah-mudahan bantuan ini dapat membantu beliau mengabdi lebih tenang sebagai guru. Kami berkomitmen untuk memastikan langkah afirmasi ini berjalan sesuai aturan hukum,” ujar Abdul Mu'ti dalam pertemuan di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Rabu malam (23/10).
Di sisi lain, Abdul Mu'ti mengakui bahwa Supriyani masih menghadapi proses hukum. Berdasarkan informasi terkini, Pengadilan Negeri (PN) Andoolo di Kabupaten Konawe Selatan sudah menyetujui permohonan penangguhan penahanannya, meskipun persidangan terkait kasus dugaan kekerasan terhadap siswa Supriyani akan tetap berlangsung demi menjaga proses yuridis.
Peristiwa yang dialami Supriyani berawal dari laporan orang tua siswa berinisial D (6) yang merupakan putra seorang anggota kepolisian. Tuduhan tindak kekerasan yang diarahkan padanya dilaporkan ke Polsek Baito pada 26 April, namun baru menarik perhatian publik ketika Supriyani ditahan di Lapas Perempuan Kendari pada 16 Oktober.
Melalui diskusi dan mediasi antara keluarga siswa dan pihak Supriyani, terdapat harapan agar vonis yang diambil nantinya mempertimbangkan keadilan masyarakat. Ketua Pengadilan Negeri Andoolo sendiri disebut menyambut baik usulan ini untuk memperhatikan perdamaian yang telah dicapai.
Dengan adanya bantuan afirmasi dari Kemendikdasmen, Supriyani diharapkan bisa segera kembali berkontribusi sebagai tenaga pendidik bagi murid-murid di Konawe Selatan. (red)