Tampak depan Mesjid Jami Annawier |
Jakarta, infodkj.com | Senin, 21 Oktober 2024
Masjid Jami Annawier yang terletak di Kelurahan Pekojan, Jakarta Barat, merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang memiliki nilai arsitektur dan spiritual yang tinggi.
Masjid ini didirikan pada tahun 1760 oleh seorang saudagar kaya keturunan Arab, dan menjadi salah satu masjid tertua di Jakarta yang masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Keberadaan Masjid Jami Annawier tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kebudayaan dan pusat penyebaran ilmu pengetahuan Islam di kawasan tersebut.
Sejarah Singkat
Masjid Jami Annawier didirikan di masa penjajahan Belanda, saat wilayah Pekojan dihuni oleh komunitas keturunan Arab yang cukup besar.
Masjid ini menjadi pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan agama bagi masyarakat setempat. Nama "Annawier" diambil dari nama salah satu keluarga besar yang menjadi donatur utama pembangunan masjid.
Selama lebih dari dua abad, masjid ini terus menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berbagai kegiatan keagamaan, termasuk pengajian, tadarus Al-Qur'an, dan kajian literasi Islam.
Tiang-tiang menambah cantik Mesjid |
Arsitektur Masjid
Arsitektur Masjid Jami Annawier merupakan perpaduan gaya Timur Tengah, Jawa, dan sedikit sentuhan Belanda.
Kubah masjid yang khas dengan menara tinggi mencerminkan pengaruh arsitektur Timur Tengah, sementara pada bagian dalamnya, terdapat tiang-tiang kayu jati yang memperlihatkan ciri khas arsitektur Jawa.
Keindahan arsitektur masjid ini semakin diperkaya dengan adanya ukiran kaligrafi di beberapa sudut bangunan.
Masjid ini telah beberapa kali direnovasi tanpa menghilangkan keaslian bentuk dan desain awalnya.
Mimbar dan tempat Imam |
Peran Masjid dalam Literasi Keagamaan
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Jami Annawier juga berperan aktif dalam menyebarkan literasi keagamaan.
Di masjid ini, berbagai kajian Islam rutin diadakan, mulai dari tafsir Al-Qur'an, hadis, hingga fiqih. Selain itu, masjid ini juga memiliki perpustakaan kecil yang menyimpan berbagai buku agama dan sejarah Islam yang dapat diakses oleh jamaah dan masyarakat sekitar.
Kegiatan literasi yang ada di Masjid Jami Annawier tidak hanya sebatas keagamaan, tetapi juga menyangkut aspek sosial, budaya, dan kemasyarakatan.
Nilai Spiritual dan Sosial
Masjid Jami Annawier juga memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai spiritual masyarakat Pekojan.
Setiap bulan Ramadhan, masjid ini dipadati oleh jamaah yang mengikuti berbagai kegiatan ibadah seperti tarawih, iktikaf, dan tadarus Al-Qur'an.
Kegiatan sosial seperti santunan kepada yatim piatu, pembagian zakat, dan penyelenggaraan pernikahan secara Islami juga rutin dilaksanakan di masjid ini.
Dengan demikian, Masjid Jami Annawier tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga tempat yang memupuk solidaritas dan kepedulian sosial.
Penutup
Masjid Jami Annawier Pekojan merupakan simbol perpaduan sejarah, arsitektur, dan nilai spiritual yang tetap lestari hingga saat ini.
Keberadaan masjid ini tidak hanya mencerminkan kejayaan Islam di masa lampau, tetapi juga menjadi saksi bisu bagaimana peran agama mampu menjadi pilar utama dalam kehidupan masyarakat.
Melalui kegiatan literasi keagamaan dan sosialnya, Masjid Jami Annawier terus berkontribusi dalam memperkaya wawasan dan memperkuat iman umat Islam di Pekojan dan sekitarnya. (Dn)