Jakarta, infodkj.com | Kamis, 17 Oktober 2024
Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ketahanan pangan global.
Pada tahun ini, peringatan tersebut mengangkat tema “Tindakan Kita adalah Masa Depan Kita: Produksi Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan”.
Peringatan Hari Pangan Sedunia dimulai sejak tahun 1979 oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) untuk memperingati berdirinya FAO pada 16 Oktober 1945. Sejak itu, setiap tahunnya, lebih dari 150 negara merayakan hari ini sebagai pengingat akan pentingnya memastikan semua orang di dunia memiliki akses terhadap makanan yang cukup dan berkualitas.
Tantangan Ketahanan Pangan di Tengah Krisis Global
Ketahanan pangan masih menjadi tantangan besar di berbagai negara, terutama di tengah perubahan iklim, konflik, dan dampak pandemi COVID-19 yang masih terasa. Menurut FAO, lebih dari 828 juta orang di dunia masih mengalami kelaparan pada tahun 2023.
Situasi ini diperparah oleh meningkatnya harga pangan yang membuat banyak keluarga kesulitan mendapatkan bahan makanan pokok.
Di Indonesia, ketahanan pangan juga menjadi isu krusial. Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, upaya untuk menjaga stabilitas pasokan pangan yang terjangkau menjadi prioritas pemerintah. Berbagai program seperti diversifikasi pangan, pemanfaatan teknologi pertanian, serta dukungan terhadap petani lokal terus didorong.
Inovasi dan Kolaborasi untuk Masa Depan Pangan yang Berkelanjutan
Pada peringatan Hari Pangan Sedunia tahun ini, banyak pihak menekankan pentingnya inovasi dalam sistem pangan global. Teknologi pertanian yang ramah lingkungan, diversifikasi pangan lokal, serta penggunaan sumber daya secara efisien menjadi fokus utama. Penerapan pertanian berkelanjutan tidak hanya dapat meningkatkan produksi pangan, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, organisasi internasional, masyarakat sipil, dan sektor swasta sangat dibutuhkan. Hanya dengan sinergi berbagai pihak, tantangan-tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan global dapat teratasi.
Peran Masyarakat dalam Mendukung Ketahanan Pangan
Masyarakat juga berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan. Pengurangan pemborosan makanan, pemanfaatan lahan pekarangan untuk bercocok tanam, serta konsumsi pangan lokal merupakan langkah nyata yang dapat dilakukan oleh setiap individu. Kesadaran akan pola makan sehat dan ramah lingkungan juga perlu ditingkatkan guna mendukung keberlanjutan sumber pangan di masa depan.
Hari Pangan Sedunia tahun ini menjadi pengingat bahwa setiap tindakan kita, sekecil apapun, dapat memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan global. Dengan bersatu dan bekerja sama, kita dapat memastikan bahwa setiap orang di dunia memiliki akses terhadap pangan yang cukup dan berkualitas.
Aksi Pemerintah dalam Menjaga Ketahanan Pangan Nasional
Pemerintah Indonesia terus menggalakkan berbagai program untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Program diversifikasi pangan, peningkatan produktivitas pertanian, serta modernisasi sistem distribusi pangan menjadi fokus utama. Selain itu, pemerintah juga terus mendorong pengembangan riset dan inovasi dalam teknologi pertanian untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pangan dalam negeri.
Di tingkat lokal, berbagai daerah mulai menginisiasi program ketahanan pangan berbasis komunitas, seperti urban farming dan pemberdayaan petani lokal. Program-program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memberdayakan masyarakat serta memperkuat kemandirian pangan di tingkat daerah.
Kesimpulan
Peringatan Hari Pangan Sedunia mengingatkan kita akan pentingnya menjaga ketahanan pangan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Dengan langkah-langkah inovatif, kolaborasi berbagai pihak, serta keterlibatan masyarakat, ketahanan pangan yang berkelanjutan dapat terwujud.
Hari Pangan Sedunia bukan hanya perayaan, tetapi juga panggilan untuk bertindak demi masa depan yang lebih baik bagi semua.
Selamat Hari Pangan Sedunia