Jakarta, infodkj.com | Sabtu, 5 Oktober 2024 – Umar Abdul Aziz, seorang tokoh muda dari Jakarta Barat, mengajak tiga pasangan calon Gubernur DKI Jakarta untuk membuktikan komitmen mereka dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi. Ajakan ini disampaikannya menjelang debat perdana Pilkada DKI 2024.
Menurut Umar, budaya Betawi harus menjadi bagian integral dari visi dan misi para calon, mengingat perannya yang penting dalam membentuk kearifan lokal Jakarta.
Ia juga menekankan pentingnya langkah konkret untuk melindungi masyarakat Betawi yang semakin terpinggirkan oleh arus modernisasi. Umar mengajak para calon pemimpin untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan budaya, seperti Lenong dan Ondel-Ondel, guna memastikan budaya tersebut tetap hidup dan dihargai.
Tantangan ini disampaikan kepada tiga pasangan calon: Ridwal Kami-Suswono, Pramono Agung-Rano Karno, dan Dharma Pangrekun-Kun Wardana.
Umar menegaskan bahwa visi dan misi ketiga pasangan calon tidak boleh hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur atau ekonomi, tetapi juga harus mencakup kebijakan yang nyata dalam pelestarian budaya Betawi yang semakin tergerus oleh modernisasi dan globalisasi.
"Jangan sampai, setelah terpilih, promosi budaya Betawi menjadi terabaikan. Apalagi jika ada undangan untuk kegiatan budaya, malah tidak hadir," ujar Umar.
Lebih lanjut, Umar juga menyampaikan bahwa gubernur dan wakil gubernur terpilih nantinya tidak boleh hanya fokus pada pembangunan kawasan pusat, seperti Sudirman dan Istana Merdeka, tetapi juga perlu memperhatikan wilayah lain, termasuk Jakarta Barat dan Utara, yang masih membutuhkan perhatian lebih besar.
Di wilayah-wilayah ini, banyak potensi budaya Betawi yang perlu dukungan agar tidak hilang ditelan perubahan zaman.
"Budaya Betawi adalah kekayaan lokal yang harus kita jaga. Namun sayangnya, budaya ini semakin terpinggirkan," tambahnya.
Umar meminta ketiga pasangan calon memberikan komitmen yang kuat untuk mengatasi masalah ini dengan program-program nyata, bukan sekadar janji kampanye. Ia juga menyoroti kesejahteraan para seniman dan pekerja budaya Betawi yang kerap diabaikan.
Salah satu bentuk dukungan konkret yang diusulkan oleh Umar adalah keterlibatan langsung calon gubernur dan wakil gubernur dalam kegiatan budaya Betawi.
"Saya tantang mereka untuk hadir dan bahkan ikut bermain dalam pentas Lenong, kesenian tradisional Betawi yang perlu dilestarikan. Begitu pula dengan Ondel-Ondel, yang kini lebih sering digunakan untuk mengamen. Ondel-Ondel harus dikembalikan ke posisinya sebagai simbol budaya yang dihormati," tegasnya.
Debat Pilkada yang akan berlangsung pada Minggu (6/10) mendatang diprediksi akan menjadi ajang adu gagasan yang sengit. Ketiga pasangan calon telah mempersiapkan strategi dan program unggulan mereka untuk menarik simpati masyarakat.
Bagi masyarakat Betawi, harapan besar bertumpu pada perhatian lebih terhadap isu-isu budaya dan kearifan lokal, agar menjadi salah satu prioritas dalam kepemimpinan mendatang. (*)