Jakarta, infoDKJ.com | Minggu, 17 November 2024
Memilih pemimpin dalam pandangan Islam bukan sekadar hak politik, melainkan juga amanah yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dalam fiqih Islam, memilih pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai syariat adalah kewajiban umat, karena pemimpin yang baik akan membawa kemaslahatan bagi rakyat dan menjauhkan mereka dari keburukan.
Berikut adalah beberapa panduan memilih pemimpin sesuai dengan fiqih Islam:
1. Memilih Pemimpin yang Beriman dan Bertakwa
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
> “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13)
Seorang pemimpin harus memiliki keimanan yang kokoh dan ketakwaan yang tinggi. Dengan iman dan takwa, pemimpin akan memprioritaskan kepentingan rakyat sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
2. Memiliki Kemampuan Memimpin (Kafa’ah)
Pemimpin harus memiliki kemampuan atau kompetensi dalam menjalankan tugasnya. Rasulullah SAW bersabda:
> “Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.” (HR. Bukhari)
Kemampuan ini mencakup kecakapan dalam mengelola pemerintahan, membuat keputusan yang adil, dan menghadapi tantangan dengan bijaksana.
3. Memiliki Akhlak yang Baik
Akhlak yang mulia adalah syarat penting bagi seorang pemimpin. Pemimpin yang berakhlak baik akan menjaga amanah, berlaku jujur, dan tidak menzalimi rakyatnya. Rasulullah SAW menjadi teladan utama dalam kepemimpinan yang berbasis akhlak.
4. Memperjuangkan Keadilan
Islam menekankan pentingnya keadilan dalam kepemimpinan. Allah SWT berfirman:
> “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58)
Pemimpin yang adil akan memastikan semua rakyat mendapatkan haknya tanpa pandang bulu, serta menegakkan hukum secara objektif dan transparan.
5. Tidak Korup dan Tidak Mencintai Dunia Secara Berlebihan
Pemimpin yang mencintai dunia secara berlebihan cenderung mengabaikan kepentingan rakyat. Oleh karena itu, Islam menganjurkan pemimpin yang zuhud, yaitu tidak tamak terhadap harta atau kekuasaan.
6. Mendukung Nilai-Nilai Islam dalam Pemerintahan
Pemimpin dalam Islam diharapkan mendukung pelaksanaan syariat dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat. Hal ini termasuk menjaga moralitas, menegakkan hukum yang adil, dan memprioritaskan kepentingan umat Islam.
Kesimpulan
Memilih pemimpin sesuai fiqih Islam adalah bagian dari ibadah yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam harus cermat dan bijaksana dalam menentukan pilihan. Pemimpin yang beriman, bertakwa, adil, dan kompeten akan membawa bangsa menuju keberkahan, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para khalifah setelahnya.
Sebagai umat Islam, mari bersama-sama memilih pemimpin yang terbaik sesuai dengan tuntunan syariat, sehingga tercipta masyarakat yang adil, makmur, dan diridhai oleh Allah SWT. (Red)