FLORES TIMUR, infoDKJ.com | Tim gabungan Lembaga Amil Zakat Nasional Syarikat Islam (Laznas-SI) dan Syarikat Islam Tanggap Bencana (SIGAP) mengunjungi titik-titik pengungsian mandiri korban erupsi Gunung Lewotobi. Sabtu (24/11/2024).
Tim melakukan asesmen sekaligus memberikan bantuan kepada pengungsi yang tersebar di zona merah serta mereka yang memilih tinggal di rumah sanak saudara.
Wakil Kepala SIGAP, Permana Ir, mengapresiasi langkah pengungsi yang memilih tinggal di rumah keluarga. Hal ini sejalan dengan program Desa Penyangga yang digagas SIGAP. Program ini mengutamakan pengungsi untuk tinggal di rumah penduduk dibandingkan tenda-tenda pengungsian.
Menurutnya, tinggal di rumah penduduk memberikan rasa teduh di siang hari dan menjaga privasi yang kerap hilang saat berada di tenda pengungsian.
"Yang terpenting, para pengungsi tetap terdata di pos pengungsian terdekat agar dapat menerima dukungan logistik," jelas Permana.
Pelaksana tugas Kepala BPBD Kabupaten Sikka, Bapak Putu, juga memberikan perhatian kepada pengungsi mandiri. BPBD terus menyalurkan air bersih, makanan, dan menyediakan genset untuk wilayah yang masih terputus aliran listriknya. Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau para pengungsi di zona berbahaya untuk segera berpindah ke daerah aman.
"Kami berupaya mengevakuasi warga dari zona berbahaya, namun tetap mendukung kebutuhan logistik para pengungsi mandiri," ujar Putu.
Tim gabungan Laznas-SI dan SIGAP menyerukan agar pemerintah pusat dan daerah memberikan perlakuan setara bagi seluruh korban, termasuk mereka yang berada di pengungsian mandiri.
Dalam kunjungannya, Laznas-SI membagikan berbagai bantuan kepada pengungsi mandiri di Desa Kobasoma, Kabupaten Flores Timur, termasuk: peralatan sekolah, paket kebersihan (handuk, sabun, pasta gigi, dan sikat gigi), dan pakaian dalam untuk pria dan wanita.
Herlan Ipar, pimpinan rombongan Laznas-SI, menegaskan pentingnya perhatian kepada pengungsi mandiri. "Walaupun mereka tidak tinggal di tenda-tenda pengungsian, mereka tetap korban bencana. Banyak dari mereka berasal dari Desa Hokeng dan Boru yang hancur akibat hujan batu panas dan material vulkanik," ungkapnya.
Herlan berharap para pengungsi dapat segera kembali ke rumah atau ke lokasi relokasi yang lebih layak yang telah disiapkan pemerintah.
Semoga perhatian dan dukungan dari berbagai pihak dapat membantu para penyintas erupsi Gunung Lewotobi memulihkan kehidupan mereka dengan lebih baik. (Adang)