Jakarta, infoDKJ.com — Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyatakan kesiapan pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana (PRCPB) di berbagai Komando Daerah Militer (Kodam) untuk menghadapi bencana alam, khususnya terkait enam gunung api di Indonesia yang saat ini berada dalam status siaga dan awas.
Saat ini, menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, ada lima gunung api berstatus siaga, yakni Gunung Awu di Sulawesi Utara, Gunung Ibu di Maluku, Gunung Iya di Nusa Tenggara Timur, Gunung Marapi di Sumatera Barat, dan Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Satu gunung api, yaitu Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur, berada dalam status awas dan telah mengalami beberapa kali erupsi sejak pekan lalu, menyebabkan 12.200 warga mengungsi, serta menimbulkan korban jiwa sebanyak sembilan orang dan tiga orang luka-luka.
"Setiap Kodam akan memiliki batalion yang siaga untuk PRCPB, dan bila terjadi bencana di wilayahnya, mereka dapat langsung bergerak cepat," kata Panglima TNI saat konferensi pers di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (11/11/2024).
Terkait erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, TNI telah mendirikan dapur lapangan dan mengirim tenaga medis untuk membantu penanganan di lokasi terdampak.
Kesiapan TNI Menghadapi Bencana
Panglima TNI menegaskan bahwa TNI akan terus meningkatkan kesiapan dan kemampuan dalam penanggulangan bencana, termasuk memperkuat operasi di lapangan. Selain itu, TNI akan memperluas kerja sama dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara dengan berpegang pada prinsip "PRIMA" — Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif.
Status gunung api di Indonesia terbagi menjadi empat: normal (kode hijau) yang menunjukkan tidak ada peningkatan aktivitas, waspada (kode kuning) dengan peningkatan aktivitas seismik, siaga (kode oranye) yang menunjukkan peningkatan signifikan, dan awas (kode merah), status tertinggi yang mengindikasikan kemungkinan besar terjadi erupsi.
Melalui koordinasi dan kesiapsiagaan yang lebih baik, TNI diharapkan dapat memberikan respons cepat dalam melindungi masyarakat dari potensi bencana akibat aktivitas vulkanik yang meningkat. (dn)