JAKARTA, infoDKJ.com | Suasana haru dan penuh makna menyelimuti Festival Hari Ibu 2024 yang digelar di Jl. Kalibesar Timur, Kota Intan, Kawasan Kota Tua Jakarta, pada 22 Desember 2024. Salah satu momen paling menyentuh dalam acara ini adalah tradisi cuci kaki ibu yang dilakukan oleh para peserta sebagai bentuk penghormatan kepada sosok ibu.
Acara yang diinisiasi oleh Kelompok Kerja Wartawan Kota Tua (Pokjawarkotu), Karang Taruna DKI Jakarta, dan sejumlah organisasi serta komunitas ini semakin istimewa dengan kehadiran Fahira Idris, Anggota DPD RI. Fahira turut menyaksikan langsung prosesi simbolis tersebut, yang juga diiringi dengan pemberian santunan kepada anak yatim piatu di sekitar kawasan Kota Tua.
Tradisi Cuci Kaki Ibu: Simbol Kasih Sayang dan Penghormatan
Tradisi cuci kaki ibu dalam Festival Hari Ibu ini memiliki makna mendalam sebagai simbol penghormatan, rasa syukur, dan kasih sayang kepada sosok ibu yang telah berjasa besar dalam kehidupan setiap anak. Puluhan peserta dengan khidmat mengikuti prosesi ini, menciptakan momen penuh keharuan.
“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya,” ungkap Savirah, salah satu peserta. “Saya merasa sangat terharu dan bersyukur atas perhatian anak-anak saya.”
Fahira Idris: Ibu adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Dalam sambutannya, Fahira Idris menekankan pentingnya menjaga keharmonisan keluarga dan menghormati peran ibu dalam membangun generasi penerus. “Ibu adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Kita harus selalu menghormati dan menyayangi mereka selagi masih ada kesempatan,” ujarnya.
Fahira juga berbagi pengalaman pribadi tentang didikan orang tuanya, almarhum Prof. Fahmi Idris dan Hj. Kartini KH. Hasan Basri, yang mengajarkan pentingnya menghormati ibu. “Ayah saya selalu mengajarkan untuk memuliakan ibu. Apa pun yang ibu minta, saya usahakan untuk memenuhinya. Saya harap kita semua tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membahagiakan ibu kita,” tambahnya.
Kolaborasi Organisasi dan Komunitas
Festival Hari Ibu 2024 ini melibatkan berbagai organisasi masyarakat dan komunitas, termasuk Pokjawarkotu, IPJI (Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia), Karang Taruna DKI Jakarta, GPIB (Gerakan Pendidikan Indonesia Baru), HIPMIKINDO, PERWISTA, dan Komunitas Kota Tua. Kehadiran mereka turut menyukseskan acara ini.
Ketua Pokjawarkotu, Achmad Sugeng, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang mendukung acara ini. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi tradisi tahunan yang menginspirasi masyarakat untuk selalu menghargai jasa para ibu,” ujarnya.
Achmad juga memberikan penghargaan khusus kepada Fahira Idris atas kehadiran dan dukungannya. “Kehadiran Ibu Fahira Idris memberikan motivasi besar bagi kami untuk terus berkarya. Semoga kolaborasi ini dapat terus terjalin di masa depan,” tutupnya.
Festival Hari Ibu 2024 bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk mengingatkan pentingnya peran ibu dalam kehidupan setiap individu. Tradisi cuci kaki ibu dan kegiatan lainnya diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus menghormati dan menyayangi para ibu, pahlawan tanpa tanda jasa. (Pokjawarkotu)