Jakarta, infoDKJ.com | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta mengonfirmasi bahwa penetapan pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih akan dilakukan pada awal tahun depan. Penetapan ini bergantung pada penerimaan Buku Registrasi Perkara Konstitusi (BRPK) dan Akta Registrasi Perkara Konstitusi (ARPK) dari Mahkamah Konstitusi (MK), yang dijadwalkan pada 3 Januari 2025.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jakarta, Astri Megatari, menjelaskan bahwa dokumen tersebut merupakan syarat utama sebelum proses penetapan dilakukan. "Berdasarkan Peraturan MK Nomor 14 Tahun 2024, BRPK dan ARPK akan diterbitkan pada 3 Januari 2025 dan disampaikan ke KPU RI," ujar Astri di Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Setelah menerima dokumen dari MK, KPU RI akan menginformasikan kepada KPU daerah untuk melanjutkan proses penetapan pasangan calon terpilih. "Jika tidak ada permohonan sengketa hasil pemilu, penetapan dilakukan maksimal tiga hari setelah KPU RI menerima pemberitahuan dari MK," tambah Astri.
Jika jadwal berjalan sesuai rencana, KPU RI akan menerima salinan dokumen dari MK pada 4 Januari 2025, dan memberitahukan ke KPU provinsi pada 5 Januari 2025. Dengan demikian, KPU Jakarta dapat menetapkan pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih pada 8 Januari 2025.
Pramono Anung dan Rano Karno Unggul
Hasil rekapitulasi suara tingkat provinsi menunjukkan pasangan nomor urut tiga, Pramono Anung dan Rano Karno, meraih suara terbanyak dengan 2.183.239 suara atau 50,07 persen. Pasangan ini mengungguli dua pesaingnya, yakni Ridwan Kamil-Suswono (1.718.160 suara) dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (459.230 suara).
Tidak adanya gugatan perselisihan hasil pemilihan ke MK semakin menguatkan posisi Pramono dan Rano sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih.
Perjalanan Menuju Kemenangan
Dalam sebuah acara syukuran di Menteng, Jakarta, Sabtu (14/12/2024), Pramono Anung menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para relawan dan pendukung. Ia mengenang masa-masa awal pencalonannya yang sempat diragukan banyak pihak. "Saat saya dan Bang Doel mendaftar pada Agustus 2024, elektabilitas kami hanya 0,1 persen. Namun, berkat kerja keras relawan, kami berhasil memenangkan pilkada dengan suara 50,07 persen," ungkap Pramono.
Pramono juga mengapresiasi kerja timnya yang berhasil meningkatkan elektabilitas dalam waktu singkat. "Dalam dua minggu, elektabilitas kami melonjak hingga 28,4 persen, terus naik hingga akhirnya mencapai kemenangan," tambahnya.
Rano Karno, yang akrab disapa Bang Doel, turut mengungkapkan rasa syukurnya. Ia mengenang bagaimana banyak pihak meremehkan pasangan ini di awal pencalonan. "Dulu kami dianggap remeh, tapi sekarang kita buktikan bahwa kerja keras dan dukungan masyarakat bisa membawa hasil yang luar biasa," katanya.
Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno kini bersiap untuk memimpin Jakarta dengan berbagai rencana dan program yang telah mereka tawarkan selama kampanye. (Mustofa)