JAKARTA, infoDKJ.com | Presiden Prabowo Subianto meminta jajaran menteri Kabinet Merah Putih untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana yang disebabkan musim hujan menjelang akhir tahun. Instruksi ini disampaikan dalam rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/12/2024).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo menekankan pentingnya mengantisipasi potensi gangguan selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
“Presiden meminta agar pelaksanaan Nataru dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan masalah bagi masyarakat,” ujar Abdul Mu’ti di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (9/12/2024).
Selain mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat yang biasanya meningkat selama libur Nataru, Presiden juga meminta langkah konkret untuk menghadapi musim hujan yang berpotensi memicu bencana alam.
“Pak Presiden menekankan pentingnya antisipasi terhadap dampak musim hujan dan potensi bencana alam yang mungkin terjadi di berbagai wilayah tanah air,” tambah Abdul.
Sementara itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah menyiapkan 3.000 personel untuk menghadapi potensi bencana selama periode libur Nataru. Kesiagaan akan berlangsung mulai 18 Desember 2024 hingga 6 Januari 2025.
“Personel kami sebenarnya sudah bersiaga sejak sekarang, tetapi untuk operasi khusus Nataru akan dimulai pada 18 Desember,” kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya Kusworo, Jumat (29/11/2024).
Menurut Kusworo, personel Basarnas akan bekerja sama dengan tim SAR dari berbagai instansi, sehingga total kekuatan mencapai 21.000 personel yang disiagakan di 203 titik strategis di seluruh Indonesia, termasuk di luar Pulau Jawa.
“Seluruh personel telah kami tempatkan di berbagai titik rawan untuk memastikan kesiapan penuh dalam menghadapi potensi bencana,” pungkas Kusworo. (Dn)