Sukabumi, infoDKJ.com | Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukabumi sejak Senin (2/12) hingga Rabu (4/12) menyebabkan bencana besar di berbagai wilayah. Luapan Sungai Cimandiri merendam puluhan rumah di Kampung Mariuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, sementara tanah longsor dan angin kencang melanda wilayah lainnya, merenggut nyawa 10 orang dan membuat dua orang lainnya hilang.
Di Kampung Mariuk, air mulai masuk ke rumah warga sekitar pukul 06.00 WIB, dengan ketinggian yang terus meningkat hingga mencapai hampir dua meter. Salah satu warga, Ineu Damayanti (38), terpaksa berenang melawan arus banjir demi menyelamatkan baju sekolah anaknya, dilansir detik.com.
“Yang saya pikirkan hanya anak saya tetap bisa sekolah. Barang-barang lain hanyut, tapi yang penting keluarga saya selamat,” ujar Ineu sambil menunjukkan baju anaknya yang berhasil ia selamatkan.
Menurut Gingin Ginanjar, relawan Tagana Kecamatan Simpenan, sekitar 20 rumah terendam banjir di kawasan tersebut. “Beruntung tidak ada korban jiwa di lokasi ini, namun kerugian materiil cukup besar. Evakuasi dilakukan secara mandiri oleh warga dengan bantuan relawan,” jelasnya.
Bencana ini tidak hanya terjadi di Kecamatan Simpenan. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sukabumi, hingga Sabtu (7/12), terdapat 328 titik bencana di 39 kecamatan, meliputi banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, dan angin kencang. Beberapa wilayah terdampak parah antara lain Kecamatan Tegalbuleud, Ciemas, dan Gegerbitung.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, mengungkapkan bahwa tim gabungan terus bekerja keras melakukan evakuasi dan pencarian korban. “Kami fokus mencari dua korban yang masih hilang dan memberikan bantuan bagi warga terdampak. Cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan utama di lapangan,” ujarnya.
Korban Jiwa dan Kerugian
Bencana ini menyebabkan 10 orang meninggal dunia, sebagian besar berasal dari Kecamatan Simpenan, Tegalbuleud, dan Ciemas. Identitas korban yang telah terkonfirmasi adalah:
1. Dappa (11), Desa Loji, Kecamatan Simpenan2. Ade Wahyu (11), Desa Loji, Kecamatan Simpenan
3. Elma Ayunda (27), Desa Loji, Kecamatan Simpenan
4. Sahroni (50), Desa Loji, Kecamatan Simpenan
5. Dadang (60), Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas
6. Euis (44), Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud
7. Siti Hamidah (8), Desa Loji, Kecamatan Simpenan
8. Resti (23), Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud
9. Santi (2), Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud
10. Emah (50), Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung
Sementara itu, dua orang masih hilang, yaitu Eros (80) dari Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud, dan Ojang (53) dari Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran.
Kerusakan Meluas
Di Kecamatan Ciemas, tanah longsor memutus jalan utama, menghambat akses transportasi. Di Desa Loji, tanah longsor merusak rumah dan area persawahan, memaksa beberapa warga mengungsi. Di Kecamatan Gegerbitung, pergerakan tanah merusak fondasi rumah warga, sementara di Tegalbuleud, angin kencang dan banjir merusak permukiman dan fasilitas umum.
Tim gabungan BPBD bersama TNI, Polri, dan relawan terus dikerahkan untuk menangani dampak bencana ini. Warga berharap bantuan segera datang untuk meringankan beban mereka yang terdampak. (Dn)