infoDKJ.com | Kamis, 16 Januari 2025
PERIODE MAKKAHKISAH RASULULLAH صل الله عليه و سلم
Kondisi Sosial
Wanita
Pada masa lalu, kaum wanita di Arab tidak disukai. Mereka tertindas, dikebiri oleh hokum adat yang baruk. Ketika seorang bayi perempuan lahir, wajah sang ayah murung , dilanda kesedihan yang sanagat mendalam. Mengapa ? Karena sang ayah harus mengubur hidup-hidup bayi tersebut. Sang ayah harus membunuh anaknya dengan cara membenamkan wajah bayi perempuannya kedalam gundukan tanah.
Dalam hal pernikahan, wanita juga terzalimi. Sang suami dapat saja menceraikannya kapanpun, kemudian merajuknya, lalu menalaknyya lagi, kemudian merajuknya lagi dan terus sampai waktu yang tidak ditentukan.
Saat seorang wanitta ikut berdagang dipasar bersama suami dan kerabatnya, dia tidak boleh makan dan minum bersama. Dia baru boleh diizinkanmakan setelah mereka meningggalkan hidangan mereka. Status wanita waktu itu hanya sebagai pemuas kaun laki-laki.
Perbudakan
Mereka memperbudak manusia dengan sabetan pedangnya. Mereka menjadikannya sebagai budak karena kalah perang. Dalam pekerjaan, terkadang budak dipakasa melayani hidung belang lalu upahnya diserahkan kepada tuannya. Seseorang yang berstatus budak dipekerjakan secara secara kasar seperti binatang.
Kultur Arab
Kehidupan antara kabilah dan suku Suku (clan) dipisahkan oleh sahara Jazirah Arab yang luas. Aturan kehidupan sosial mereka rentan terhadap perpecahan. Pergerakan yang mereka usung berbau fanatisme kesukuan yang berlebihan. Mereka ikut berdamai bila kabilah mereka dengan kabilah lain berdamai, begitu juga dengan perang. Hanya dengan masalah sepele bisa sampai terjadi peperangan, situasinya menjadi tidak terkendali, sangat sadis dan sulit dihentikan, sehingga dapat memakan korban dalam jumlah yang besar.
Sesi Positif Bangsa `Arab
Lazimnya sebuah bangsa, sebobrok apapun budaya mereka, pasti terselip perilaku positif. Begitu pula bangsa Arab, apa saja itu?
1. Mereka dikenal sebagai bangsa yang jujur dalam perkataan.
2. Mereka sangat mengghormati tamu
3. Selalu menepati janji dan tidak prnah mengingkarinya.
4. Berani, tangguh, pantang menyerah, dan pantang direndahkkan. Itulah karakter yang dimilik baik lelaki maupun perempuan. Hal itu dapat dilihat dari syair dan kisah- kisah tentang mereka.
5. Menghormati bulan-bulan Haram (suci) meski sebelumnya mereka banyak berbuat kesalahan.
6. Haram menikahi ibu atau putri sendiri
7. Selalu berkumur setiap saat dan juga membersihkan hidung.
8. Bersiwak, beristinja`, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak.
9. Anak-anak yang laki-laki dikhitan dan yang perempuuan dipotong sedikit.
10. Pencuri mendapat hukuman potong tangan, bagian kanan.
Pakaian Orang Arab
Penduduk asli Jazirah Arab adalah suku Badui.
Pakaian mereka longgar, hangat pada musim dingin, dan sejuk pada musim panas.
Pakaian ini menjaga kulit dari sengatan matahari serta angin kering.
Pada zaman para nabi, pakaian ini terdiri atas dua helai. Satu helai melilit tubuh dari bawah ketiak.
Satu helai lagi adalah sebuah jubah panjang sampai kaki dan terbuat dari bulu domba atau unta.
Warnanya krem dengan lurik tegak berwarna hitam, biru, coklat atau putih.
Pakaian wanitanya panjang menyapu tanah dan sangat longgar. Selendang melilit pinggang, jubahnya berlurik merah, kuning, hitam atau biru. Cadarnya berwarna hitam atau putih. Tudung kepala berwarna merah, putih, atau cokelat melindungi mata, telinga, dan hidung dari debu dan badai pasir.
Badui
Suku Badui adalah penduduk asli Jazirah Arab. Mereka adalah prajurit pengelana yang tangguh.
Tinggi mereka sedang, tapi kekar, cekatan, dan kuat menderita dalam alam yang keras.
Jika ada anggota keluarga yang tewas, para lelaki Badui akan segera membalas pembunuhnya.
Mereka berani dalam bertempur dan sabar dalam kekalahan.
Meski demikian, orang Badui terkenal ramah, senang memberi, dan sangat menghormati tamu.
Mereka juga tenang, sabar, dan tidak cepat marah.
Orang Badui juga sangat mengagumi keindahan syair.
Jiwa orang orang Badui mudah terpanggil pada kebenaran. Mereka adalah orang orang sederhana.
Mereka duduk di lantai dengan wadah makanan di lutut. Dengan demikian, tidak bisa dibedakan mana majikan dan mana bawahan.
Sahabat fillahku, kepada orang-orang inilah Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, diutus.
Berkat bimbingan Nabi Muhammadlah orang orang Badui dari padang pasir yang sunyi ini mampu mengguncang dunia.
Merekalah yang akhirnya menyebarkan agama Islam ke seluruh dunia.
Merekalah yang membangun umat Islam menjadi umat yang besar dan dihormati.
Namun, jauh sebelum menyebar ke penjuru bumi, perjalanan umat Islam di Jazirah Arab dimulai oleh kisah Nabi Ibrahim عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ السَلاَÙ…ُ.
Beliau adalah nenek moyang Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
(Lanjut ke bagian 3)
Dalam hal pernikahan, wanita juga terzalimi. Sang suami dapat saja menceraikannya kapanpun, kemudian merajuknya, lalu menalaknyya lagi, kemudian merajuknya lagi dan terus sampai waktu yang tidak ditentukan.
Saat seorang wanitta ikut berdagang dipasar bersama suami dan kerabatnya, dia tidak boleh makan dan minum bersama. Dia baru boleh diizinkanmakan setelah mereka meningggalkan hidangan mereka. Status wanita waktu itu hanya sebagai pemuas kaun laki-laki.
Perbudakan
Mereka memperbudak manusia dengan sabetan pedangnya. Mereka menjadikannya sebagai budak karena kalah perang. Dalam pekerjaan, terkadang budak dipakasa melayani hidung belang lalu upahnya diserahkan kepada tuannya. Seseorang yang berstatus budak dipekerjakan secara secara kasar seperti binatang.
Kultur Arab
Kehidupan antara kabilah dan suku Suku (clan) dipisahkan oleh sahara Jazirah Arab yang luas. Aturan kehidupan sosial mereka rentan terhadap perpecahan. Pergerakan yang mereka usung berbau fanatisme kesukuan yang berlebihan. Mereka ikut berdamai bila kabilah mereka dengan kabilah lain berdamai, begitu juga dengan perang. Hanya dengan masalah sepele bisa sampai terjadi peperangan, situasinya menjadi tidak terkendali, sangat sadis dan sulit dihentikan, sehingga dapat memakan korban dalam jumlah yang besar.
Sesi Positif Bangsa `Arab
Lazimnya sebuah bangsa, sebobrok apapun budaya mereka, pasti terselip perilaku positif. Begitu pula bangsa Arab, apa saja itu?
1. Mereka dikenal sebagai bangsa yang jujur dalam perkataan.
2. Mereka sangat mengghormati tamu
3. Selalu menepati janji dan tidak prnah mengingkarinya.
4. Berani, tangguh, pantang menyerah, dan pantang direndahkkan. Itulah karakter yang dimilik baik lelaki maupun perempuan. Hal itu dapat dilihat dari syair dan kisah- kisah tentang mereka.
5. Menghormati bulan-bulan Haram (suci) meski sebelumnya mereka banyak berbuat kesalahan.
6. Haram menikahi ibu atau putri sendiri
7. Selalu berkumur setiap saat dan juga membersihkan hidung.
8. Bersiwak, beristinja`, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak.
9. Anak-anak yang laki-laki dikhitan dan yang perempuuan dipotong sedikit.
10. Pencuri mendapat hukuman potong tangan, bagian kanan.
Pakaian Orang Arab
Penduduk asli Jazirah Arab adalah suku Badui.
Pakaian mereka longgar, hangat pada musim dingin, dan sejuk pada musim panas.
Pakaian ini menjaga kulit dari sengatan matahari serta angin kering.
Pada zaman para nabi, pakaian ini terdiri atas dua helai. Satu helai melilit tubuh dari bawah ketiak.
Satu helai lagi adalah sebuah jubah panjang sampai kaki dan terbuat dari bulu domba atau unta.
Warnanya krem dengan lurik tegak berwarna hitam, biru, coklat atau putih.
Pakaian wanitanya panjang menyapu tanah dan sangat longgar. Selendang melilit pinggang, jubahnya berlurik merah, kuning, hitam atau biru. Cadarnya berwarna hitam atau putih. Tudung kepala berwarna merah, putih, atau cokelat melindungi mata, telinga, dan hidung dari debu dan badai pasir.
Badui
Suku Badui adalah penduduk asli Jazirah Arab. Mereka adalah prajurit pengelana yang tangguh.
Tinggi mereka sedang, tapi kekar, cekatan, dan kuat menderita dalam alam yang keras.
Jika ada anggota keluarga yang tewas, para lelaki Badui akan segera membalas pembunuhnya.
Mereka berani dalam bertempur dan sabar dalam kekalahan.
Meski demikian, orang Badui terkenal ramah, senang memberi, dan sangat menghormati tamu.
Mereka juga tenang, sabar, dan tidak cepat marah.
Orang Badui juga sangat mengagumi keindahan syair.
Jiwa orang orang Badui mudah terpanggil pada kebenaran. Mereka adalah orang orang sederhana.
Mereka duduk di lantai dengan wadah makanan di lutut. Dengan demikian, tidak bisa dibedakan mana majikan dan mana bawahan.
Sahabat fillahku, kepada orang-orang inilah Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, diutus.
Berkat bimbingan Nabi Muhammadlah orang orang Badui dari padang pasir yang sunyi ini mampu mengguncang dunia.
Merekalah yang akhirnya menyebarkan agama Islam ke seluruh dunia.
Merekalah yang membangun umat Islam menjadi umat yang besar dan dihormati.
Namun, jauh sebelum menyebar ke penjuru bumi, perjalanan umat Islam di Jazirah Arab dimulai oleh kisah Nabi Ibrahim عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ السَلاَÙ…ُ.
Beliau adalah nenek moyang Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
(Lanjut ke bagian 3)
Sirah Nabawiyah: Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri