Jakarta, infoDKJ.com | Kamis, 23 Januari 2025
PERIODE MAKKAH
BURUNG ABABIL
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
Abrahah Mau Hancurkan Ka`bah
Abrahah Al Asyram bukanlah penduduk asli Yaman. Ia datang dari negeri Habasyah di Afrika, kemudian menduduki Yaman.
70.000 pasukan Habasyah yang dipimpin Aryath berhasil mengalahkan Yaman. Akan tetapi, Aryath kemudian dibunuh oleh Abrahah. Sejak itulah Abrahah memerintah Yaman.
Sebelum sampai di Makkah, pasukan Abrahah merampas harta benda milik penduduk Makkah. Diantaranya 200 ekor unta milik Abdul Muthalib. Ketika hampir sampai di Makkah, dia meminta bertemu dengan pemimpin Makkah, yang tiada lain adalah Abdul Muthalib.
Pertemuan berlangsung. "Aku hanya datang untuk menghancurkan Ka`bah jangan halangi ku agar tidak erjadi pertumpahan darah”, sombong Abrahah.
“Apa yang engkau inginkan ?” lanjut Abrahah kepada Abdul Muthalib.
“Tentaramu merampas 200 ekor unta milikku. Aku mau unta itu dikembalikan,“ jawab Abdul Muthalib.
”Aku kira engkau memintaku untuk tidak menghancurkan Ka`bah, tetapi engkau hanya mengurusi unta-untamu," terkejut Abrahah.
Abrahah seperti mendapat kesempatan untuk mengolok-olok Abdul Muthalib, Sekarang aku telah salah menilaimu sebagai pemimpin Makkah, aku menilaimu sudah terlalu tinggi.
"Aku adalah pemilik unta-unta itu, karenanya aku berkewajiban melindunginya. Sedangkan Ka`bah adalah miliknya Allah, Dialah yang akan menjaganya," jawab Abdul Muthalib.
Abrahah sangat geram mendengar ini. "Dia tidak akan bisa melindunginya dariku," teriak Abrahah.
Kita lihat saja nanti kata Abdul Muthalib. Abrahah kemudian mengembalikan 200 ekor unta tersebut. Sedangkan Abdul Muthalib langsung meminta warga Makkah mengungsi ke lereng gunung dan bukit untuk melihat apa yang akan terjadi.
Kehancuran Abrahah
Allåh lah yang melindungi rumah suci-Nya. Ketika pasukan Abrahah bergerak mendekat, gajah Abrahah berhenti. Sekeras apa pun Abrahah memukulinya, gajah itu tetap duduk tenang, bahkan akhirnya berusaha berjalan lagi ke arah Yaman.
"Maju! Maju! Apa yang terjadi padamu?" bentak Abrahah pada tunggangannya.
"Dalam berbagai medan pertempuran, belum pernah kamu mengecewakan aku seperti ini! Kamu bahkan tampak ketakutan! Ada apa sebenarnya?"
"Paduka! Ada yang datang dari arah laut!" teriak seorang prajurit sambil menunjuk-nunjuk panik.
Saat itulah, dari arah laut, Allah mengirim kawanan BURUNG ABABIL yang kepakan sayapnya menutupi sinar matahari seperti iringan awan mendung yang bergerak cepat.
Setiap burung membawa dan melempar 3 buah batu: satu diparuh dan dua buah di kakinya. Bila batu itu mengenai seseorang, maka membuat badannya melepuh dan berlobang-lobang seperti daun dimakan ulat
Burung-burung itu menjatuhkan batu-batu menyala ke arah pasukan gajah. Tidak semua dari mereka yang terkena lemparan, diantara mereka ada yang melarikan diri. Dengan panik setiap orang berusaha menyelamatkan diri, tetapi sia-sia.
Abrahah berhasil menyelamatkan diri. Namun setibanya di Shan`a, ia menderita penyakit aneh, persendiannya lepas satu persatu. Abrahah seperti seekor anak burung yang terbelah dadanya, hingga jantungnya menyembul keluar, lalu matiPeristiwa ini Allah abadikan dalam surat Surah Al-Fil (105:1-5)
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka´bah) itu sia-sia?
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ
yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
Peristiwa ini dengan cepat menyebar hingga ke Romawi, Persia dan Habasyah. Duniapun gempar hampir tidak mempercayainya. Abrahah adalah seorang raja yang termashur dan mempunyai pasukan gajah yang kuat bisa kalah dan gagal menghancurkan Ka`bah.
Kembali ke Mekah
Abdullah bin Abdul Muthalib tidak jadi disembelih karena telah ditebus ayahnya dengan 100 ekor unta. Abdullah adalah pemuda yang berwajah tampan. Kegagahan parasnya banyak menarik perhatian gadis-gadis Mekah.
Apalagi setelah mereka tahu bahwa nyawa Abdullah telah ditebus dengan 100 ekor unta, suatu jumlah yang luar biasa yang tidak pernah dialami seorang pun sebelumnya. Walaupun banyak gadis yang berusaha menggodanya, kesopanan Abdullah tetap terjaga.
(Lanjut ke bagian 10)
Sirah Nabawiyah: Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri