Jakarta, infoDKJ.com | Festival Bandeng Rawa Belong yang digelar di Jalan Sulaiman, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menjadi ajang berkumpulnya sejumlah tokoh penting Jakarta. Pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno, turut hadir dalam acara yang berlangsung selama dua hari tersebut.
Pantauan di lokasi pada Selasa (28/1/2025), Pramono dan Rano tiba sekitar pukul 08.38 WIB. Kehadiran mereka disambut meriah dengan penampilan seni khas Betawi, seperti ondel-ondel dan marawis.
Selain pasangan gubernur terpilih, acara ini juga dihadiri oleh beberapa mantan pemimpin Jakarta, termasuk Sutiyoso, Fauzi Bowo, dan Djarot Syaiful Hidayat. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, juga tampak hadir untuk membuka acara secara resmi.
Dalam sambutannya, Teguh menyampaikan harapan besar terhadap kepemimpinan Pramono dan Rano yang akan segera dilantik. “Mari kita doakan bersama agar beliau berdua dapat menjalankan amanah dengan baik. Saya yakin masyarakat DKI Jakarta sudah menantikan kepemimpinan mereka,” ujar Teguh.
Teguh juga menyoroti pentingnya Festival Bandeng sebagai bagian dari pelestarian budaya Betawi. Ia menjelaskan bahwa ikan bandeng memiliki makna simbolis dalam tradisi masyarakat Betawi, terutama sebagai lambang keberuntungan dan doa baik.
“Festival Bandeng ini bukan sekadar acara kuliner, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya Betawi. Tradisi seperti ‘Nganter Bandeng’ yang sering dilakukan dalam perayaan tertentu, seperti Imlek, menunjukkan kebersamaan dan penghormatan terhadap nilai-nilai adat,” jelas Teguh.
Lebih lanjut, Teguh menyebut bahwa ikan bandeng yang dihadirkan dalam festival ini berasal dari pasar grosir ikan Muara Angke, Jakarta Utara, dan telah melalui uji kualitas. Ia juga menekankan dukungan Pemprov DKI Jakarta terhadap pengembangan ekonomi lokal melalui acara semacam ini.
“Acara ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menjadi salah satu upaya mendukung perekonomian masyarakat lokal. Kami berharap Festival Bandeng Rawa Belong dapat terus menjadi bagian dari kalender tahunan Jakarta,” tambah Teguh.
Festival ini menjadi momentum penting untuk merayakan budaya dan kuliner khas Betawi, sekaligus menyambut era baru kepemimpinan di Jakarta.
(Dani)