Jakarta, infoDKJ.com | Kamis, 5 Februari 2025
Oleh: Ustad KH. Tjut Wangi Lc.MA
1. Tauhid (Keimanan kepada Allah yang Maha Esa)
Islam menekankan konsep tauhid, yaitu keesaan Allah. Prinsip ini terangkum dalam kalimat:
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ
(Lā ilāha illa Allāh)
Kalimat ini menjadi inti ajaran Islam dan dasar bagi seluruh aspek kehidupan seorang Muslim.
Dalil dari Al-Qur'an:
1. Surah Al-Ikhlas (112:1-4)
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ١ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ٣ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌ ٤
"Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."
2. Surah Al-Baqarah (2:163)
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌۭ وَٰحِدٌۭ ۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ
"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
3. Surah An-Nahl (16:36)
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍۢ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ
"Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (dengan menyerukan), 'Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut'..."
Dalil dari Hadist:
1. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Barang siapa mati dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, maka ia akan masuk surga." (HR. Muslim, no. 26)
2. Rasulullah ﷺ bersabda:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَىٰ خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ، وَحَجِّ الْبَيْتِ لِمَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
"Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji ke Baitullah bagi yang mampu." (HR. Bukhari, no. 8; Muslim, no. 16)
2. Wahyu sebagai Sumber Hukum dan Petunjuk
Islam berlandaskan pada wahyu Allah, yaitu Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad ﷺ sebagai penjelasannya. Kedua sumber ini menjadi pedoman dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk agama, sosial, ekonomi, dan politik.
Dalil dari Al-Qur’an:
1. Surah Al-Baqarah (2:2)
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًۭى لِّلْمُتَّقِينَ
"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa."
2. Surah Al-Isra’ (17:9)
إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ
"Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus..."
3. Surah Al-Ma'idah (5:44)
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُو۟لَٰئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
"Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang fasiq."
Dalil dari Hadist:
Rasulullah ﷺ bersabda:
تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ
"Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, kalian tidak akan tersesat selama berpegang teguh kepada keduanya: Kitab Allah (Al-Qur'an) dan Sunnah Rasul-Nya." (HR. Malik, no. 1395)
3. Universalitas dan Rahmatan lil ‘Alamin
Islam adalah agama yang diperuntukkan bagi seluruh umat manusia dan membawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin).
4. Keselarasan antara Dunia dan Akhirat
Islam mengajarkan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, sehingga seorang Muslim harus menjalankan ibadah kepada Allah serta berusaha dalam kehidupan duniawi dengan penuh tanggung jawab.
5. Syariah sebagai Pedoman Hidup
Islam memiliki sistem hukum dan etika yang disebut syariah, yang mencakup berbagai aspek kehidupan seperti ibadah, muamalah, hukum keluarga, ekonomi, dan politik.
6. Persaudaraan dan Keadilan Sosial
Islam menekankan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim) serta keadilan sosial, di mana setiap orang memiliki hak yang sama di hadapan hukum dan dalam masyarakat.
7. Moderasi (Wasathiyyah)
Islam menekankan prinsip moderasi (wasathiyyah), yaitu keseimbangan dalam menjalankan ajaran agama dan kehidupan, serta menghindari ekstremisme dalam segala hal.
8. Ibadah sebagai Bentuk Ketaatan Total kepada Allah
Setiap aspek kehidupan dalam Islam dapat menjadi ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar dan sesuai dengan ajaran Allah.
9. Dinamis dan Relevan Sepanjang Zaman
Islam adalah agama yang fleksibel dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi tanpa kehilangan prinsip dasarnya.
Ciri-ciri ini menjadikan Islam sebagai agama yang menyeluruh, komprehensif, dan relevan bagi kehidupan manusia di setiap zaman dan tempat.
7. Moderasi (Wasathiyyah)
Islam menekankan prinsip moderasi (wasathiyyah), yaitu keseimbangan dalam menjalankan ajaran agama dan kehidupan, serta menghindari ekstremisme dalam segala hal.
8. Ibadah sebagai Bentuk Ketaatan Total kepada Allah
Setiap aspek kehidupan dalam Islam dapat menjadi ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar dan sesuai dengan ajaran Allah.
9. Dinamis dan Relevan Sepanjang Zaman
Islam adalah agama yang fleksibel dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi tanpa kehilangan prinsip dasarnya.
Ciri-ciri ini menjadikan Islam sebagai agama yang menyeluruh, komprehensif, dan relevan bagi kehidupan manusia di setiap zaman dan tempat.
Editor: Adang