Jakarta, infoDKJ.com | Belakangan ini, media sosial diramaikan oleh tagar #KaburAjaDulu, yang menjadi trending topic di kalangan Gen Z. Tagar ini muncul sebagai bentuk ekspresi kekecewaan, keputusasaan, dan bahkan kemarahan terhadap kondisi ekonomi yang semakin sulit, terutama dalam hal lapangan pekerjaan.
Menurut data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Agustus 2024, pengangguran di Indonesia mencapai 4,91% atau sekitar 7.465.599 orang. Angka ini menggambarkan betapa sulitnya mencari pekerjaan, yang berdampak pada meningkatnya kemiskinan dan ketimpangan sosial.
Beberapa faktor utama yang menyebabkan peningkatan angka pengangguran antara lain:
1. Kesenjangan pendidikan yang membuat banyak lulusan kurang siap bersaing di dunia kerja.
2. Keterbatasan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.
3. Lapangan kerja yang semakin sempit akibat pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang.
4. Persaingan global yang semakin ketat, yang menuntut keahlian lebih tinggi.
5. Pemutusan hubungan kerja (PHK) yang meningkat akibat kemerosotan industri.
Situasi ini membuat Gen Z merasa semakin tertekan dan resah. Namun, dengan kreativitasnya, mereka memilih untuk menyuarakan keresahan ini melalui tagar #KaburAjaDulu sebagai bentuk satire terhadap kondisi ekonomi yang semakin sulit.
Menurut Dr. (Cand) Arian Zikri, SM., MM., Ketua PDPM Jakarta Barat, fenomena #KaburAjaDulu sebenarnya bukan sekadar ajakan untuk lari dari masalah, tetapi juga bentuk pencarian ruang untuk bernapas sejenak di tengah tekanan hidup.
"Tidak perlu jauh, tidak perlu lama. Bisa sekadar jalan kaki sore di taman, menyeruput kopi di sudut kedai favorit, atau duduk di tepi pantai sambil mendengar ombak. Memberi diri sendiri waktu untuk bernapas bukan berarti menyerah, tetapi memberi ruang agar bisa kembali lebih kuat," ujarnya.
Lebih lanjut, Arian Zikri menegaskan bahwa kondisi ini harus menjadi evaluasi bagi pemerintah untuk segera berbenah. Pemerintah diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, meningkatkan kesempatan ekonomi, serta memberikan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Sementara bagi masyarakat, terutama Gen Z, ia mengimbau agar terus mengembangkan diri dengan menambah keterampilan dan memperdalam ilmu melalui jalur pendidikan formal maupun non-formal.
Fenomena #KaburAjaDulu menjadi cerminan nyata dari kegelisahan generasi muda terhadap tantangan ekonomi yang dihadapi. Namun, lebih dari itu, tagar ini juga menjadi pengingat bahwa istirahat sejenak bukanlah tanda menyerah, melainkan bagian dari perjalanan untuk bangkit lebih kuat.
(Dani)