Jakarta, infoDKJ.com | Sabtu, 15 Februari 2025
PERIODE MAKKAH
Keluarga Ammar bin Yasir (dia, ayah dan Ibunya),mereka diseret keluar dari rumah
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
Bilal bin Rabbah
"Percuma kamu banyak berkata, istriku! Telinganya sudah tuli!" Sembur Abu Lahab. "Hai, para budak! Lanjutkan kesenangan kalian!”
Seketika itu juga, budak-budak kuat bertubuh besar milik Abu Lahab dan Ummu Jamil kembali melempari Rasullulah ﷺ dengan batu, kotoran, dan pasir.
Beberapa pengikut Rasulullah yang pertama berasal dari kalangan miskin dan lemah. Ajaran Islam yang melarang penindasan membuat banyak budak dengan segera menjadi seorang Muslim. Namun, jika tuan mereka tahu akan hal ini, para budak itu dipaksa harus memilih:
kembali menyembah berhala atau disiksa habis-habisan.
"Lemparkan dia dan baringkan tubuhnya di atas pasir!" raung Umayyah bin Khalaf Al Juhmi. Rupanya, ia sangat murka mengetahui seorang budaknya, Bilal bin Rabbah, menjadi pengikut Rasulullah.
Lebih murka lagi ia ketika tahu bahwa Bilal, si pemuda hitam itu, lebih memilih menghadapi siksa dan membangkang kehendaknya daripada harus keluar dari agama barunya itu.
Orang-orang suruhan Umayyah membuka seluruh baju Bilal. Kemudian, budak malang itu ditelentangkan di atas padang pasir yang panasnya begitu menyengat saat matahari berada di atas kepala.
"Budak jelek, engkau akan diperlakukan seperti ini hingga engkau mati atau engkau mengingkari Muhammad dan kembali menyembah Lata dan Uzza!".
Menghadapi ancaman itu, Bilal hanya berkata,
"Ahad! Ahad!" ("Maha Esa Allah! Maha Esa Allah! ")
Suara cambuk memerihkan telinga ketika Bilal disiksa, "Ahad! Ahad!"
"Letakkan batu besar di atas dadanya!" raung Umayyah.
Bilal merasa dadanya hampir remuk dan terasa sesak sekali, sehingga nyaris ia tidak dapat lagi bernapas atau pun bersuara, tetapi ia tetap melantunkan kalimat juangnya.
"Ahad!
“Ahad!
“Ahad!"
Ibu Bilal, Hamamah, juga disiksa tuannya. Menurut suatu riwayat, ia gugur dalam penyiksaan itu dan wafat sebagai syuhada.
(Dalam riwayat yang lain, Hamamah, dimerdekakan Rasulullah).
Khalid bin Sa'id
Seperti Bilal, Khalid bin Sa'id termasuk orang-orang pertama yang beriman. Khalid adalah orang ke kelima yang masuk Islam. Ia bermimpi akan jatuh ke jurang api, tapi diselamatkan oleh seseorang yang ternyata ia adalah Rasulullah SAW.
Siksaan Demi Siksaan
Setelah melihat Umayyah menyiksa Bilal sedemikian kejam, para pemilik budak dan pembesar Quraisy yang lain ikut menyiksa para budak mereka yang ketahuan memeluk agama Islam. Beragam siksaan sangat kejam ditimpakan kepada para pemeluk Islam pertama itu.
"Hukuman apa yang harus kutimpakan kepada budak pembangkang ini, Tuan?" tanya algojo.
Sang Tuan tersenyum sinis, "Cambuk dia sampai tanganmu tidak mampu lagi! Bergerak dan memegang apapun".
Algojo melaksanakan tugasnya dengan patuh. Suara lecutan cambuk disertai erangan orang terdengar dari detik ke detik. Setiap lecutan membuat rasa sakit lebih perih dari lecutan sebelumnya. Sebagian orang yang kuat bertahan hingga pingsan.
Sebagian yang lain gugur karena tidak kuat menahan derita.
Lebih dari itu, ternyata bukan hanya cambuk yang bicara.
"Buka pakaiannya!" perintah seorang bangsawan kepada tukang pukulnya.
Beberapa budak Muslim yang malang itu segera saja menjadi tidak berbaju.
"Pakaikan mereka pakaian besi yang ketat menempel di kulit!" seringai sang bangsawan.
Para tukang pukul segera menurut.
"Sekarang, bakar baju besi yang telah dikenakan itu!" seru bangsawan dengan buas.
Jerit kesakitan budak-budak Muslim itu amat memilukan karena baju besi yang dibakar itu menghanguskan seluruh kulit tubuh mereka.
Ummu Ubais dan Zinnirah
Ummu Ubais dan Zinnirah adalah dua perempuan Muslim yang disiksa sampai jadi buta. Orang-orang Quraisy mengejek dengan mengatakan bahwa kebutaan itu disebabkan mereka dikutuk berhala.
Akan tetapi, dengan izin Allah, keduanya kemudian dapat melihat lagi sehingga orang-orang Muslim dapat membalas ejekan orang-orang kafir.
Keluarga Yasir
Keluarga Ammar bin Yasir (dia, ayah dan Ibunya), mereka diseret keluar dari suatu tempat di Makkah. Oleh kaum musyrikin pimpinan abu Jahal. Udara panas menyengat mereka disiksa diluar di pasir.
Ketika itu Rasulullah saw lewat, dan berkata “sabarlah wahai keluarga Yasir, sesungguhnya tempat yang disediakan buat kalian adalah surga”
Yasir ayahnya Ammar meninggal karena disiksa dan ibunya Sumayyah di tusuk Abu jahal dengan tombak dari belakang, dan meninggak seketika. Dialah wanita syahid pertama dalam Islam.
Sementara Ammar dijemur di tengah matahari terik yang luar biasa, lalu dadanya ditindih batu merah yang sangat keras. Dilain waktu Ammar ditengggelemkan ke dalam air hingga pingsan. Dan orang kafir yang menyiksanya berkata ”Kami tidak akan mebiarkanmu hingga kamu membenci Muhammad, atau memuji “Latta dan Uzza”.
Ammar melakukan apa yang mereka minta, dia melakukannya karena terpaksa. Dia datang menemui Rasulullah sambil menangis, Allah swt, berfirman,
Siapa yang kafir kepada Alla sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan dari Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir, padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa)….(QS An-Nahl 106)
Beragam terror Fisik kepada sahabat ternyata tidak merobohkan kekukuhan benteng iman mereka. Jika kiita memilikilandasan akidah yang kuat, berbagai ujian dan cobaan yang datang tidak akan sanggup menggoyahkan keimanan mereka.
Shallu 'alan Nabi...
Berlanjut ke bagian 34
Sirah Nabawiyah: Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri