Jakarta Barat, infoDKJ.com | M. Toyib (55), Ketua RT 012/RW 01 Kelurahan Kali Anyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, telah mendedikasikan waktunya untuk menjaga kebersihan lingkungan. Bersama rekannya, Andi, ia rutin berjaga di pos pantau kebersihan di sisi timur bantaran Kali Kanal Barat, sebuah lokasi yang kerap menjadi tempat pembuangan sampah liar.
Pos pantau yang mereka dirikan pada 10 Februari lalu hanyalah sebuah tenda sederhana dengan fasilitas minim—dua kursi panjang, satu meja, dan satu lampu yang dayanya disambung dari rumah warga sekitar. "Saya yang membayar listriknya," ujar Toyib saat ditemui pada Jumat malam (14/2).
Toyib mengungkapkan bahwa jumlah sampah di lokasi tersebut meningkat drastis menjelang pagi, waktu di mana para pembuang sampah liar beraksi. Saat awak media berbincang dengannya, ia bahkan menyaksikan langsung seorang pengendara motor membuang tiga kantong sampah di lokasi. "Saya langsung arahkan ke gerobak supaya sampahnya tidak berserakan dan menimbulkan bau," katanya.
Minimnya Dukungan Pemerintah
Meskipun perannya krusial dalam menjaga kebersihan, upaya Toyib dan warga sekitar belum mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Usulan relokasi tempat pembuangan sampah sementara (TPS), penambahan truk pengangkut, serta tenaga personel dari Dinas Lingkungan Hidup hingga kini belum terealisasi.
"Sudah dua kali saya ikut rapat dengan camat dan Dinas Lingkungan Hidup. Mereka berjanji akan mengupayakan solusi, termasuk penambahan truk dan personel, serta relokasi TPS. Tapi sampai sekarang, masih belum ada tindakan nyata," ungkapnya.
Saat ini, lokasi tersebut hanya memiliki satu truk pengangkut sampah, sementara volume sampah yang dihasilkan mencapai 15 ton per hari. Petugas PJLP (Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan) dari Dinas Lingkungan Hidup memang bertugas mengambil sampah, namun kapasitas pengangkutan yang terbatas membuat banyak sampah masih menumpuk.
Harapan untuk Perubahan
Toyib berharap pemerintah segera merelokasi TPS atau menambah armada truk dan personel agar masalah sampah di Kali Anyar dapat teratasi. Ia juga menyoroti kurangnya penerangan jalan umum (PJU) di sisi timur bantaran kali, yang semakin memperburuk kondisi kebersihan dan keamanan wilayah tersebut.
"Kalau hujan deras, sampah terbawa ke pemukiman warga. Ini masalah besar yang harus segera ditangani. Kami hanya berharap ada langkah konkret dari pemerintah untuk membantu kami menjaga lingkungan tetap bersih," tegas Toyib.
Meski dengan keterbatasan, M. Toyib tetap berjuang menjaga kebersihan lingkungannya. Dedikasi dan kepeduliannya menjadi contoh nyata bagaimana seorang warga bisa berperan aktif dalam mengatasi permasalahan sampah—meskipun tanpa dukungan penuh dari pihak berwenang.
(Lth)