Jakarta, infoDKJ.com | Senin, 24 Februari 2025
Ramadhan ibarat sebuah perjalanan, dan kita adalah para pejalan yang diberi kesempatan untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya. Kisah Iskandar Zulkarnain dan pasukannya memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana kita seharusnya memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan.
Suatu ketika, Raja Iskandar Zulkarnain memimpin pasukannya menuju sebuah wilayah yang hendak ditaklukkan. Sebelum keberangkatan, ia memberikan pesan kepada pasukannya, "Nanti malam kita akan melintasi sungai. Ambillah apa pun yang terinjak di dalamnya."
Ketika malam tiba, para prajurit melintasi sungai dalam kegelapan. Tanpa mengetahui apa yang mereka injak, mereka terbagi dalam tiga kelompok:
1. Mereka yang tidak mengambil apa pun, karena mengira hanya batu biasa.
2. Mereka yang mengambil secukupnya, hanya sekadar menaati perintah raja.
3. Mereka yang mengambil sebanyak-banyaknya, meski harus bersusah payah membawa beban berat.
Keesokan paginya, ketika cahaya matahari menyinari, para prajurit membuka tas mereka dan terkejut—batu yang mereka injak ternyata adalah intan dan berlian! Mereka yang tidak mengambil apa-apa menyesal, yang mengambil sedikit merasa setengah bahagia, sementara mereka yang membawa sebanyak-banyaknya penuh dengan kebahagiaan dan syukur.
Ramadhan: Sungai Penuh Keberkahan
Ramadhan adalah sungai keberkahan yang akan kita lintasi. Setiap ibadah, doa, sedekah, dan amalan baik yang kita lakukan di bulan ini adalah seperti intan berlian yang dapat kita kumpulkan. Namun, kita pun akan terbagi dalam tiga golongan:
1. Mereka yang melewati Ramadhan tanpa mengambil keberkahannya sedikit pun.
2. Mereka yang beribadah ala kadarnya, hanya sekadar menggugurkan kewajiban.
3. Mereka yang bersungguh-sungguh mengisi Ramadhan dengan amal ibadah terbaik—memperbanyak shalat, sedekah, tilawah, dan dzikir, serta berbuat baik kepada sesama.
Jangan sampai kita menjadi golongan yang menyesal ketika Ramadhan telah berlalu. Sambutlah bulan suci ini dengan penuh semangat dan kesungguhan, agar saat ia pergi, kita telah mengumpulkan sebanyak mungkin keberkahannya.
Semoga Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan terbaik bagi kita dan keluarga. Semoga Allah memberikan kita kesehatan, keberkahan, dan perlindungan-Nya.
Syahrul mubarak alaina wa alaikum. Ramadhan Karim!
Mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya.
Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.
Editor: Adang