Jakarta, infoDKJ.com | Sebanyak 2.500 mahasiswa dari berbagai daerah akan menggelar aksi demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap" di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Jumat (21/2/2025). Massa akan terlebih dahulu berkumpul di Taman Ismail Marzuki (TIM) sebelum bergerak menuju lokasi utama demonstrasi.
Juru Bicara Indonesia Gelap, Tegar Afriansyah, menyatakan bahwa hasil konsolidasi telah menetapkan TIM sebagai satu-satunya titik kumpul massa aksi. "Kami telah sepakat bahwa seluruh peserta aksi akan berkumpul di TIM, tanpa ada titik kumpul lainnya," ujar Tegar saat dikonfirmasi, Jumat.
Aksi ini tidak hanya melibatkan mahasiswa dari Jakarta, tetapi juga dari wilayah lain seperti Karawang, Bogor, dan Bekasi. Selain itu, peserta aksi juga telah menyepakati untuk tidak mengenakan almamater guna menunjukkan solidaritas di luar identitas kampus masing-masing. "Dalam rapat konsolidasi, kami semua setuju untuk melepas ego kelembagaan dengan tidak menggunakan almamater pada aksi kali ini," tambahnya.
2.460 Personel Gabungan Disiagakan
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menyampaikan bahwa sebanyak 2.460 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal aksi tersebut. Personel tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, serta Pemerintah Provinsi Jakarta.
"Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat, kami menyiapkan 2.460 personel gabungan yang akan ditempatkan di titik-titik strategis," ujar Susatyo.
Petugas keamanan akan bersiaga di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya hingga kawasan Istana Negara. Sementara itu, terkait rekayasa lalu lintas, Susatyo menyatakan bahwa kebijakan tersebut akan diterapkan secara situasional berdasarkan perkembangan di lapangan.
"Kami mengimbau masyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalur alternatif guna menghindari kepadatan lalu lintas," jelasnya.
Selain itu, aparat keamanan diinstruksikan untuk bertindak persuasif dalam menjaga kondusivitas aksi. "Kami mengedepankan pendekatan humanis, dialog, serta mengimbau semua pihak agar aksi berlangsung damai tanpa anarkisme," tambahnya.
Susatyo juga mengingatkan para peserta aksi, khususnya koordinator lapangan dan orator, untuk menyampaikan aspirasi dengan tertib dan tidak melakukan provokasi. "Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum, tidak anarkis, dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati pengguna jalan lain yang melintas di kawasan Patung Kuda dan sekitarnya," pungkasnya.
(Alfi)