Jakarta, infoDKJ.com | Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menyebut namanya dalam sidang eksepsi kasus suap pengurusan penggantian antarwaktu (PAW) anggota DPR Harun Masiku dan perintangan penyidikan. Jokowi menegaskan tidak ada ancaman yang berkaitan dengan pemecatannya sebagai kader PDIP.
"Biasa saja (nama saya disebut dalam eksepsi). Tidak ada ancaman. Kalau mengancam itu gunanya apa? Untungnya apa? Ruginya apa?" ujar Jokowi saat ditemui di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Kamis (27/3/2025).
Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan pemecatannya dari PDIP beberapa bulan lalu.
"Dipecat juga biasa-biasa saja. Apa coba? Coba, coba. Dipikir secara logika," ucapnya santai.
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (21/3), mengungkapkan bahwa dirinya menerima ancaman akan dijadikan tersangka jika PDIP memecat Jokowi.
"Pada periode 4-15 Desember 2024, menjelang pemecatan Bapak Jokowi oleh DPP PDI Perjuangan setelah mendapat laporan dari Badan Kehormatan Partai, ada utusan yang mengaku dari pejabat negara. Mereka meminta saya mundur, tidak boleh melakukan pemecatan, atau saya akan ditersangkakan dan ditangkap," ungkap Hasto dalam sidang.
Hasto juga mengklaim telah menerima berbagai bentuk intimidasi sejak Agustus 2023 hingga Pemilu 2024. Menurutnya, tekanan semakin meningkat selama proses penyelidikan hingga pelimpahan berkas perkara.
Meski demikian, pernyataan Hasto tersebut dibantah oleh Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai klaim adanya ancaman tersebut tidak masuk akal dan meminta publik untuk berpikir secara logis.
Hingga saat ini, kasus yang menjerat Hasto Kristiyanto masih bergulir di Pengadilan Tipikor. Sementara itu, hubungan antara Jokowi dan PDIP terus menjadi sorotan setelah partai berlambang banteng tersebut resmi memecatnya dari keanggotaan.
(Alfi)