Jakarta, infoDKJ.com | Sabtu, 22 Maret 2025
Hari ini, dunia mengenang Syekh Ahmed Yassin, pendiri sekaligus pemimpin spiritual Hamas, yang gugur dalam serangan udara pada 22 Maret 2004. Meski mengalami keterbatasan fisik akibat kelumpuhan, Syekh Ahmed Yassin mampu menjadi simbol perlawanan dan inspirasi bagi banyak orang, terutama di tanah kelahirannya, Palestina.
Sebagai sosok ulama dan pemimpin, ia tidak hanya mengatasi kelemahan fisiknya, tetapi juga menghadapi tekanan dari musuh-musuhnya dengan penuh keteguhan. "Syekh kita, yang mampu mengatasi kebutuhannya sendiri, ketidakmampuan fisiknya, musuh-musuhnya, dan faktor-faktor kelemahannya, menggerakkan bangsa saat ia lumpuh, dan mengguncang ketidakadilan saat ia lumpuh," demikian ungkapan yang menggambarkan bagaimana keteguhan Syekh Ahmed Yassin mampu menggerakkan banyak orang.
Syekh Ahmed Yassin lahir pada tahun 1937 dan sejak muda telah menunjukkan perhatian besar terhadap perjuangan rakyat Palestina. Ia dikenal sebagai seorang ulama yang cerdas dan berkomitmen tinggi dalam membela hak-hak rakyatnya. Meskipun keterbatasan fisiknya membuatnya harus menggunakan kursi roda, ia tetap teguh dalam membangun gerakan perlawanan yang memiliki dampak besar.
Bagi para pengikutnya, Syekh Ahmed Yassin bukan hanya seorang pemimpin, tetapi juga simbol keteguhan, keberanian, dan perjuangan tanpa kompromi. Kepergiannya bukanlah akhir, tetapi justru menjadi pemantik semangat bagi mereka yang terus berjuang demi kebebasan dan keadilan.
"Semoga kedamaian senantiasa menyertainya pada hari syahidnya. Semoga kedamaian senantiasa menyertai pendirinya, Syekh Ahmed Yassin yang syahid, yang tidak meninggalkan argumen bagi yang duduk maupun yang tunduk."
Warisan perjuangan Syekh Ahmed Yassin tetap hidup dalam hati banyak orang, menginspirasi generasi penerus untuk terus memperjuangkan hak dan martabat bangsa Palestina.
(Adang)