Jakarta, infoDKJ.com | Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman, menantang Presiden Prabowo Subianto untuk membuktikan komitmennya dalam pemberantasan korupsi dengan mencopot Erick Thohir dari jabatannya sebagai Menteri BUMN. Hal ini menyusul dugaan kasus korupsi di PT Pertamina Patra Niaga yang ditaksir merugikan negara hingga Rp197,3 triliun.
"Presiden Prabowo harus menunjukkan keseriusannya dalam perang melawan korupsi dengan mencopot Erick Thohir. Di bawah kepemimpinannya, kinerja BUMN semakin memburuk, terbukti dari skandal besar ini," ujar Yusri di Jakarta, Senin (3/3/2025).
Kasus dugaan korupsi dalam impor minyak mentah yang tengah diusut oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menyeret enam direksi PT Pertamina Patra Niaga serta tiga direktur perusahaan swasta sebagai tersangka. Menurut Yusri, bukan tidak mungkin jajaran direksi di holding dan subholding Pertamina lainnya juga akan menyusul.
Ia pun menyoroti kinerja Kementerian BUMN yang dinilai gagal menjalankan tugas pengawasan. "Seharusnya Kementerian BUMN memastikan tata kelola bisnis perusahaan pelat merah berjalan baik, termasuk mengevaluasi kinerja direksi. Namun, kenyataannya pengawasan tersebut tampak diabaikan," tegasnya.
Yusri juga mempertanyakan sikap Erick Thohir yang selama empat bulan terakhir terkesan bungkam terhadap kasus ini. Namun, secara tiba-tiba pada Sabtu (1/3/2025), Erick menyatakan akan mengubah arah kebijakan subholding yang direksi-nya telah menjadi tersangka. Pernyataan itu disampaikan setelah pertemuannya dengan Jaksa Agung pada Jumat (29/2/2025) malam.
"Sangat janggal, empat bulan diam, tiba-tiba berbicara setelah bertemu Jaksa Agung. Ada apa sebenarnya?" kata Yusri.
Sebelumnya, Erick Thohir membantah bahwa Kementerian BUMN kecolongan dalam kasus ini. Ia menilai dinamika seperti ini memang sering terjadi di lingkungan BUMN.
"Ya enggak kalau kecolongan. Pasti ada dinamika, kemarin ada kasus ASDP, lalu ada ini (korupsi Pertamina Patra Niaga), sebelumnya ada Garuda," ujar Erick di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (1/3/2025).
Kasus dugaan korupsi di Pertamina Patra Niaga terus bergulir, dan publik menanti langkah tegas dari Presiden Prabowo dalam menindaklanjuti skandal besar ini.
(Pray)