BLITAR, infoDKJ.com | De Karanganjar Koffieplantage akan menyelenggarakan DeKa Movie Festival (DMF) 2025, sebuah festival film independen yang akan berlangsung pada Maret hingga Juli 2025 di kawasan wisata Keboen Kopi Karanganjar, Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
CEO De Karanganjar Koffieplantage, Wima Brahmantya, menyampaikan bahwa festival ini menjadi ajang perdana bagi sineas muda untuk berpartisipasi dalam kompetisi film pendek dengan tema "Realitas Sosial di Dalam Secangkir Kopi". Tema ini diangkat sebagai bentuk refleksi atas realitas kehidupan sosial yang kerap tersirat dalam percakapan hangat di kedai-kedai kopi, serta sebagai penghormatan terhadap kopi sebagai komoditas utama dari De Karanganjar.
“DMF 2025 merupakan wadah ekspresi kreatif bagi sineas muda tanah air dalam menyampaikan narasi-narasi sosial yang penuh makna melalui film pendek berdurasi lima menit. Kami berharap, festival ini menjadi ruang yang memantik kesadaran sosial dan budaya melalui media audio visual,” ujar Wima.
DMF 2025 merupakan transformasi dari kegiatan seminar film yang telah diselenggarakan pada tahun 2024. Festival ini secara khusus ditujukan bagi para pembuat film independen, dengan harapan dapat melahirkan karya-karya yang orisinal dan menggugah.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pengembangan perfilman Indonesia, DMF juga menjalin kerja sama strategis dengan International Tourfilm Academy. Para pemenang festival akan didaftarkan untuk mengikuti kompetisi film internasional FILMAT yang diselenggarakan di Eropa, sekaligus berkesempatan memperoleh penghargaan dan hadiah uang tunai.
“Melalui kerja sama ini, kami ingin membuka akses dan peluang bagi para sineas muda untuk menampilkan karya mereka di kancah internasional. Ini merupakan langkah nyata dalam mendukung kemajuan perfilman nasional serta pelestarian budaya melalui sinema,” tambah Wima.
Dalam kesempatan yang sama, Wima juga menerima kunjungan Koordinator Komunitas Jurnalis Media Siber (KJMS) Jawa Timur, Ichwan Efendi beserta jajaran pengurus, di Keboen Kopi Karanganjar. Pertemuan ini menjadi momentum awal dalam menjalin kemitraan strategis di bidang pemberitaan serta promosi destinasi wisata De Karanganjar.
Wima Brahmantya sendiri dikenal sebagai figur multitalenta. Selain sebagai pengusaha, ia juga aktif sebagai seniman, penulis, sutradara film, serta aktivis kebangsaan. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Blitar selama sepuluh tahun, serta telah menghasilkan sejumlah karya film yang mengangkat tema budaya dan kebangsaan.
Beberapa karya film yang telah diproduksinya antara lain:
- Blitar: The Land Where Kings Reside (2013), dibintangi bersama aktris asal Polandia, Patrycja Gas
- Blitar Tourism (2013), pemenang FILMAT Award 2015 di Polandia
- Kentrung Mbah Sumeh (2015)
- GPS: The Wrong Turn (2021)
Selain film, Wima juga aktif memproduksi konten video bertema seni budaya, nasionalisme, dan pariwisata sebagai bentuk kontribusinya terhadap pelestarian nilai-nilai luhur bangsa.
(Rls/Fen)