Jakarta, infoDKJ.com | Kemacetan parah yang melanda kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dalam beberapa hari terakhir mendapat perhatian serius dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Meski bukan disebabkan langsung oleh kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, Pramono tetap menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak.
“Saya benar-benar resah dengan kondisi ini. Karena itu, saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada warga,” ujar Pramono saat memberikan keterangan di Balai Kota Jakarta, Sabtu (19/4).
Kemacetan panjang terjadi akibat antrean ribuan truk menuju Pelabuhan Tanjung Priok yang berlangsung sejak Rabu malam (16/4). Aktivitas bongkar muat yang menumpuk pasca-libur panjang disebut sebagai penyebab utama kemacetan.
Menurut Pramono, jumlah truk yang masuk ke kawasan tersebut melonjak drastis, dari sekitar 4.000 menjadi 7.000 truk per hari. Ia menyayangkan ketidaksiapan pihak pengelola pelabuhan dalam mengantisipasi lonjakan tersebut.
“Ini menunjukkan adanya ketidakprofesionalan dalam pengelolaan. Saya sudah minta Kepala Dinas Perhubungan DKI untuk menegur keras pihak Pelabuhan Tanjung Priok,” tegasnya.
Pramono menambahkan bahwa Pelindo selaku pengelola pelabuhan telah meminta maaf secara terbuka kepada Pemprov DKI dan masyarakat. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Di sisi lain, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok, M. Takwim Masuku, menjelaskan bahwa kemacetan disebabkan lonjakan volume kegiatan pelabuhan menjelang long weekend pada 18-20 April. Tiga kapal besar yang bersandar di terminal NPCT1 menyebabkan lonjakan aktivitas bongkar muat hingga lebih dari 4.000 TEUs—jauh di atas kapasitas normal 2.000-2.500 TEUs.
Meski seluruh fasilitas pelabuhan berfungsi normal, volume yang meningkat drastis itu menimbulkan kepadatan luar biasa di akses menuju pelabuhan, termasuk Jalan Yos Sudarso yang menjadi jalur utama truk-truk kontainer.
“Kami akui, lonjakan ini di luar prediksi normal. Namun semua area pelabuhan tetap beroperasi secara optimal,” kata Takwim dalam keterangannya, Jumat (18/4).
Hingga kini, Pemerintah Provinsi DKI bersama otoritas pelabuhan tengah berkoordinasi untuk mengurai kemacetan dan memastikan arus lalu lintas kembali normal dalam waktu dekat.
(Mustofa)